KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Aneh foto kami masih dipakai untuk melambangkan homoseksualitas dan "cinta". Supaya jelas, Ana (Anacleta Paredes) dan saya putus karena kami menemukan sesuatu yang lebih besar dari ini dan itu adalah Yesus Kristus.
Sedikit latar belakang: Ana dan saya berpacaran selama 6 tahun. Ya, kami tadinya jatuh cinta namun tak lama kemudian kami mulai merasa kosong. Hubungan kami tidak bisa memuaskan saya lagi dan saya selalu marah kepadanya, menyalahkannya untuk semua yang saya rasakan. Karena kami pikir kami butuh suatu percikan, maka kami pun mencoba untuk membumbui hubungan kami dengan mencoba berbagai narkoba. Memang kami merasa senang saat kami sedang mabok, tetapi setelah itu, kekosongan itu tetap ada. Kami menjadi depresi dan bahkan Ana mengalami serangan kecemasan yang EKSTRIM karena narkoba. Saya sampai pada titik ingin bunuh diri. Saya tahu saya butuh pertolongan dan saya tidak tahu kepada siapa saya harus berbicara dan saat itulah saya berbicara kepada Yesus. Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan atau doakan tetapi kata-kata keluar begitu saja dari mulut saya. Saya berserah penuh kepada-Nya dan bertobat dari dosa-dosa saya.
0 Comments
Saya tidak pernah mengerti mengapa hidup saya selalu tertuju kepada penderitaan, kesakitan, dan kegundahan. Ini bukanlah jalan yang saya pilih, jalan yang membuat saya terus menangis. Hidup sangatlah sulit untuk dijalani. Saya hidup dari penampilan saya di atas panggung diskotek, di mana saya menunggu para penonton menyoraki saya. Sekian lama saya tidak tahu arti kata “tidur”.
Saya menjadi budak dari obat-obatan, dan harus lari untuk menghindari kematian. Itulah hidup saya. Saya bahkan tidak bisa melihat ibu saya menangis dalam kegelisahan, karena ia selalu berpikir bahwa saya bisa mati kapan saja karena hidup saya yang berbahaya. Orang tua saya benar-benar ingin memegang teguh budaya Cina kami. Jadi walaupun kami di Amerika, kami tetap berbeda. Meskipun saya lahir di Amerika, saya selalu merasa berbeda dari teman-teman Amerika saya.
Anak-anak selalu kejam dan mereka suka mengejek anak-anak lain yang berbeda. Waktu kecil, saya pendek untuk seusia saya. Saya main piano dan belajar dengan keras di sekolah. Saya tidak begitu pandai dalam olahraga seperti anak-anak laki lainnya. Saya lebih pendek. Saya pakai kaca mata. Jadi, saya dikatain "si mata empat" dan mereka mengejek saya mungkin karena saya agak kewanita-wanitaan dan lebih suka seni. Saat saya berusaha 9 tahun, saya melihat film porno di rumah teman saya dan saya mulai berpikir bahwa saya berbeda. Film yang saya lihat telah membangkitkan sesuatu di dalam diri saya yang tidak saya sadari ada dalam diri saya. Saya perhatikan saya tertarik oleh gambar pria dan wanita. Saya pun memutuskan untuk merahasiakan perasaan ini dengan harapan itu akan hilang dengans sendirinya tetapi ternyata tidak demikian. Semua perasaan ini terus muncul dan saya menekannya hingga suatu saat saya tidak bisa lagi. Di usia 20 tahun saya mulai mendatangi bar gay. Saya menyembunyikan ini dari orang tua dan teman-teman saya. Saya pun semakin aktif secara seksual. Tuhan telah menyatakan diri-Nya dalam hidupku lebih nyata dari udara yang kita hirup. Saya akan memulai kisah saya dari awal hingga akhirnya. Sejak kecil, hidup saya tidaklah seperti yang saya inginkan. Karen saya anak termuda dari 12 bersaudara, orang tua saya benar-benar menyia-nyiakan saya di tanah air saya Meksiko karena hubungan orang tua saya yang rusak. Dan itu membuat kami terpukul dan benar-benar menghancurkan keluarga kami. Sejak saat itu saya dibawa ke ibu kota Meksio (Mexico City). Di sana saya diambil oleh mertua laki-laki kakak perempuan saya yang memutuskan untuk menggunakan saya sebagai budaknya dan memaksa saya untuk bekerja sebagai pelayannya. Dia mempermalukan dan menganiaya saya. Di usia enam tahun saya dibawa ke Amerika Serikat oleh ibu kandung saya yang kembali untuk menyelamatkan saya. Di Amerika Serikat, saya dilecehkan secara seksual oleh pacar ibu saya. Saat itu saya merasa gundah tentang pelecehan yang terjadi karena saya ingin dikasihi dan diterima. Kemudian saya ditinggalkan dengan abang saya yang paling tua sebagai wali saya. Hidup saya menjadi baik untuk beberapa tahun. Kemudian saya menyadari bahwa dari dari sejak dini entah kenapa saya mulai menyadari ada ketertarikan kepada sesama jenis.
|
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità