KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Rosaria Champagne Butterfield, seorang dosen, membagi kesaksiannya yang mantap tentang pertobatannya kepada Yesus Kristus setelah hidup sebagai seorang lesbi yang habis-habisan menentang kekristenan dan Alkitab.
Dibesarkan di sebuah keluarga katolik, Rosaria tadinya seorang remaja putri biasa yang suka memiliki pacar laki-laki yang perhatian yang "mengajak dia keluar dari rumah." Namun segera, semenjak usia 20 tahun, dia menyadari bahwa hubungan dengan para perempuanlah yang lebih mendalam buatnya. Hal ini semakin menguat dalam hidupnya dan di usia 28 tahun Rosaria mulai memiliki hubungan lesbian. Buat dia ini bukanlah sebuah revolusi melainkan suatu tanggapan alami terhadap perasaan yang dia miliki untuk para perempuan.
0 Comments
Hidup saya berubah total pada musim panas 2013. Saya mendengar sebuah suara untuk melihat sebuah pohon selagi saya sedang mencuci piring. Saya tahu itu bukanlah suara salah satu anggota keluarga saya karena tidak ada seorang pun waktu itu. Suara itu mulai bercerita tentang bagaimana pohon-pohon telah ada sejak permulaan waktu tetapi kita tahu bahwa benih harus ditanam supaya sebuah pohon bisa bertumbuh. Jika kamu menanyakan seorang anak kecil berapa lama sebuah pohon telah ada, dia mungkin akan menjawab selamanya sementara kita tahu itu tidak benar. Begitu juga dengan homoseksualitas. Sebuah benih telah ditanamkan di dalam seorang anak, mungkin itu kutuk keturunan, perkosaan, pelecehan, ejekan, penyiksaan, keyatiman, dsb. Benih yang ditaburkan dalam hidup saya adalah ejekan. Saya tahu saya tidak terlahir gay, saya tahu saja bahwa perasaan tersebut mulai muncul saat sekolah dasar. Saya selalu diejek di sekolah karena tubuh yang kecil dan tidak menggunakan pakaian yang bagus. Sepertinya orang yang menunjukkan kasih adalah para wanita di gereja saya. Oleh karena itu, saya mulai memiliki perasaan kepada mereka dan kemudian perasaan kepada teman-teman saya yang perempuan. Saya pun mulai berpakaian seperti anak laki-laki pada kelas delapan dan punya pacar anak perempuan di kelas sepuluh. Itulah saatnya saya mulai mencoba segala sesuatu dan masuk ke dalam kehidupan homoseks.
|
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità