KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Hidup saya berubah total pada musim panas 2013. Saya mendengar sebuah suara untuk melihat sebuah pohon selagi saya sedang mencuci piring. Saya tahu itu bukanlah suara salah satu anggota keluarga saya karena tidak ada seorang pun waktu itu. Suara itu mulai bercerita tentang bagaimana pohon-pohon telah ada sejak permulaan waktu tetapi kita tahu bahwa benih harus ditanam supaya sebuah pohon bisa bertumbuh. Jika kamu menanyakan seorang anak kecil berapa lama sebuah pohon telah ada, dia mungkin akan menjawab selamanya sementara kita tahu itu tidak benar. Begitu juga dengan homoseksualitas. Sebuah benih telah ditanamkan di dalam seorang anak, mungkin itu kutuk keturunan, perkosaan, pelecehan, ejekan, penyiksaan, keyatiman, dsb. Benih yang ditaburkan dalam hidup saya adalah ejekan. Saya tahu saya tidak terlahir gay, saya tahu saja bahwa perasaan tersebut mulai muncul saat sekolah dasar. Saya selalu diejek di sekolah karena tubuh yang kecil dan tidak menggunakan pakaian yang bagus. Sepertinya orang yang menunjukkan kasih adalah para wanita di gereja saya. Oleh karena itu, saya mulai memiliki perasaan kepada mereka dan kemudian perasaan kepada teman-teman saya yang perempuan. Saya pun mulai berpakaian seperti anak laki-laki pada kelas delapan dan punya pacar anak perempuan di kelas sepuluh. Itulah saatnya saya mulai mencoba segala sesuatu dan masuk ke dalam kehidupan homoseks. Kembali ke cerita mula-mula saya, suara itu mulai menjelaskan kepada saya bahwa jika benih itu ditanam pada usia dini maka si anak tidak akan sadar dan dia akan percaya bahwa dia terlahir seperti itu. Setelah mendengar semua itu, saya pun mulai memiliki penglihatan akan diri saya mengatakan hal yang sama percis, hanya saja di penglihatan itu saya berada di sebuah gereja dan benar saja, hal itu menjadi kenyataan beberapa bulan kemudian. Saat musim panas itu saya akhirnya memberikan hidup saya kepada Kristus karena saya telah jatuh terpuruk. Saya minum-minum, merokok, berpesta pora, pergi ke klub, dan tidak miliki hubungan yang stabil. Saya bahkan difitnah telah memperkosa dan bisa dituntut secara hukum tetapi kasusnya akhirnya tidak dilanjutkan. November 2013 adalah saatnya saya dibebaskan, saya bangun dan mendengar suara, "Kamu telah dibebaskan." Sejak saat itu saya memulai perjalanan yang ajaib yang membawa saya hingga ke pertunangan dengan seorang pria yang menakjubkan. Ini bukan berarti pernikahan adalah segalanya tapi saya sadar bahwa Tuhan punya rencana dan tujuan bagi setiap orang yang telah meninggalkan kehidupan homoseks. Beberapa orang akan tetap melajang dan melayani Tuhan sementara sisanya diberikan Tuhan keinginan akan seorang pria atau wanita untuk memenuhi tujuan-Nya bagi hidupmu.
Saya bersyukur Tuhan berbicara kepada saya pada musim panas itu karena hidup saya telah berubah semenjak saat itu. Sekarang saya menikah dengan seorang pria ilahi dan baru saja melahirkan seorang anak perempuan. -Kamara Aniqua Hardee
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità