KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Awal Mula Michael Edward Ukus adalah nama saya. Maksud dari saya menulis riwayat kehidupan saya untuk membuktikan bahwa Tuhan sungguh ada dan penyertaanNya dalam hidup saya tidak pernah berhenti. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kami sekeluarga tinggal di Manado. Setelah masuk universitas Kristen di Manado untuk belajar teologi, orang tua kami ternyata sudah diambang perceraian. Tiba-tiba kami menerima surat dari pengadilan bahwa kami harus menghadiri sidang pereraian orang tua kami. Jujur hati kami sebagai anak sangat sedih mendengar berita ini. Ayah saya menghilang sehingga mama kami harus berjuang mencari nafkah untuk bisa membiayai segala kebutuhan kami. Dan kami sangat sedih karena melihat perjuangan mama yang seringkali membuat dia sakit bahkan jatuh pingsan karena kelelahan. Dan peristiwa ini yg membuat saya secara pribadi hancur dan tidak sanggup lagi melanjutkan perkuliahan saya. Menurut saya tidak ada gunanya lagi saya lanjutkan kuliah teologia ini kalau orang tua saya bercerai. Akhirnya saya tidak lagi ada semangat untuk belajar dan tidak pernah lagi mengikuti kegiatan-kegiatan kerohanian di tempat saya kuliah. Dan di kesempatan itulah Iblis mengambil keuntungan. Pada waktu itu saya sedang sendirian di taman dekat asrama saya sementara ada beberapa kumpulan mahasiswa tingkat atas yang sedang kumpul-kumpul di kamar kakak kelas. Karena melihat saya lagi sendirian di taman, salah satu dari mereka mengajak saya bergabung dengan mereka. Di kamar itu mereka sedang asyik bernyanyi dengan gitar sambil minum-minuman beralkohol khas manado (Cap Tikus). Karena udara di situ sangat dingin, saya pun diajak minum bersama mereka sekedar menghangatkan tubuh saja. Namun tidak disangka, pada saat itulah mereka menelanjangi saya dan mulai melakukan hal yang tidak senonoh. Mereka berjumlah 13 orang. Saya teriak dan langsung keluar dari kamar itu sambil menangis karena terkejut akan perbuatan mereka.
Saya sangat kesal dan sedih karena bersamaan dengan keadaan orang tua saya yang sedang dalam masalah, ada lagi peristiwa buruk yang terjadi pada saya. Saya kecewa terhadap keluarga saya bahkan kepada orang-orang yang mengaku anak Tuhan tapi kelakuannya tidak sesuai. Setelah peristiwa tersebut kakak kelas saya bolak-balik ke kamar saya hanya untuk melakukan hal yang tidak senonoh itu dengan saya berkali-kali. Awalnya saya sangat tidak suka dengan perbuatan mereka tapi lama-lama saya mulai menikmati apa yang kami lakukan. Saya pun memutuskan untuk menjalani kehidupan seperti itu selama saya berkuliah di Universitas tersebut. Akhirnya perbuatan kami diketahui oleh Rektor dan saya pun dipanggil untuk menghadap. Saya pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari kampus tersebut. Setelah terjadi beberapa peristiwa yang membuat kedua orang tua kami bercerai, kami bertiga satu demi satu pindah ke Jakarta. Kami sama-sama berjuang dan berharap mungkin dengan jalan ini dapat mengubah keadaan ekonomi keluarga kami yang sedang melemah. Jujur saja ini merupakan kesalahan saya karena telah meninggalkan Tuhan. Saya sempat melayani beberapa waktu yang lalu tetapi karena kecewa terhadap keluarga, akhirnya saya pun memutuskan untuk lari dari panggilan saya. Keadaan inilah yang membuat saya frustasi karena malu dan takut untuk kembali ke jalanNya. Perjalanan Hidup Yang Menyakitkan Hari demi hari kami lewati dengan keadaan yang tidak menyenangkan dengan kebutuhan-kebutuhan kami yang semakin besar: biaya kuliah adik dan biaya hidup di Jakarta. Keadaan ini membuat saya mengambil keputusan yang salah sehingga membuat saya semakin jauh dari Tuhan. Di dalam benak saya hanya uang dan uang. Saya bergaul dengan orang-orang yang tak punya tujuan. Saya terlibat dengan obat-obatan terlarang dan dalam pergaulan bebas. Saya pun terikat dengan dosa homoseksual. Nafsu dan cinta akan uang membuat saya buta dan tidak peduli lagi akan yang lain. Saya memiliki teman-teman yang menurut saya paling mengerti keadaan saya. Saya tinggalkan keluarga saya dan memilih masuk ke kehidupan yang jahat ini semakin dalam. Tiap malam saya habiskan bersama-sama teman-teman saya di pub dan diskotik bahkan sampai berhari-hari di dalam ruangan sambil pesta narkhoba dan sabu. Meskipun kami mempunyai beberapa kenalan yang berduit dan memberikan kami obat-obatan secara gratis tapi kami pun tetap harus mencari uang. Kalau uang saya habis mau tidak mau saya pun harus menelpon mama minta uang dengan bermacam-macam alasan. Setelah mendapat uang, saya kembali bergabung dengan teman-teman saya untuk pesta narkoba dan sabu. Tidak hanya itu saja. Karena dorongan nafsu yang kuat, saya pun mencari laki-laki bayaran untuk dapat melampiaskan nafsu saya berkali-kali. Bahkan kami melakukan seks bersama-sama dengan teman-teman saya di dalam satu kamar dengan beberapa lelaki tanpa rasa malu. Yang paling mengikat saya dan menyiksa saya adalah nafsu seks ini. Sampai saya harus mencari dan mencari siapa saja yang saya mau yang penting nafsu saya terpenuhi. Saya semakin terikat dengan dosa ini sampai di satu titik di mana saya merasa tidak cukup kalau hanya berhubungan dengan satu laki-laki saja. Sering saya melakukannya dengan 2, 3 bahkan pernah 5 laki-laki sekaligus meskipun saya harus membayar mereka dengan uang dan minuman. Semuanya itu saya lakukan karena nafsu saya yang besar Hidup saya semakin rusak dan hancur. Sampai saya harus mencari uang dengan berdiri di pinggir jalan sebagai seorang waria tiap kali pulang dari pub hanya untuk mencari kepuasan tanpa rasa malu sedikit pun, yang penting saya dapat yang saya mau. Saya berhenti hanya saat saya lelah atau lagi tidak enak badan tapi kemudian kembali melakukan hal ini lagi. Sempat timbul di dalam benak saya untuk berubah total yaitu dengan operasi untuk menjadi wanita seutuhnya. Saya sudah mencoba mencari tempat operasi transgender yang bagus. Saya bekerja guna mengumpulkan uang tetapi uangnya selalu habis. Saya kerja lagi dengan menjual perempuan muda kepada bapak-bapak hidung belang hanya untuk narkhoba dan nafsu. Bahkan saya pun sering menjual diri saya kepada om-om juga. Beberapa kali Tuhan mengingatkan saya bahkan berbicara dari dalam hati saya untuk kembali. Saya memang sempat berhenti tapi saya kembali lagi melakukan hal yang jahat ini. Saya menangis dan semakin tak mampu untuk keluar dari dosa ini. Semakin saya mencoba, semakin saya jatuh lebih dalam. Sempat terpikir dalam hati kalau mungkin memang saya tidak akan bisa kembali lagi ke jalan Tuhan. Saya mulai menyalahkan keluargaku dan diriku sendiri sehingga membuat saya berpikir kalau tidak ada yang dapat membantuku. Keluargaku sudah menyerah dalam memberiku nasehat. Saya tidak peduli lagi. Saya semakin berontak dan beranggapan, “Karena sudah hancur biarlah hancur.” Saya tidak peduli dengan keadaanku lagi. Yang penting buat saya keinginan tercapai, yaitu uang, obat-obatan dan seks. Tujuan saya melakukan semua ini karena saya kesal dengan orang tua saya apalagi terhadap ayah saya. Orang tua saya akhirnya memutuskan untuk mencari pasangan mereka masing-masing. Perubahan Saya terikat dengan dosa homoseks dan narkoba kurang lebih tujuh tahun. Saya sempat overdosis dan paru-paru saya hancur. Dokter telah memvonis hidup saya tidak lebih dari 1 bulan tapi karena doa, saya sembuh. Setelah sembuh, saya masih sempat lagi jatuh dalam dosa yang sama sampai akhirnya Tuhan menegur saya. Waktu itu saya berada di kapal laut dari Manado ke Tahuna bersama mama dan papa tiri saya pada tahun 2008 akhir. Tidak disangka-sangka di tengah lautan kami diterpa ombak dan angin kencang. Saya ingat waktu itu sudah pukul 9 malam. Kejadian ini tidak pernah saya alami sebelumnya. Kami dapat ranjang di dek 2. Tiba-tiba kapal yang kami tumpangi goyang miring ke kiri dan ke kanan sehingga pintu-pintu kamar hancur karena dihantam ombak. Orang-orang sudah berteriak termasuk mama. Para ibu-ibu sudah menangis ketakutan. Goncangan ini berlangsung kurang lebih 8-9 jam. Ya Tuhan… Belum pernah saya rasakan ketakutan yang luar biasa ini. Barang-barang para penumpang sebagian telah dibuang ke laut. Lampu kapal sudah mulai redup. Kami para penumpang sudah memakai pelampung buat jaga-jaga. Para ABK (Anak Buah Kapal) sudah memberikan kami petunjuk untuk menunggu aba-aba dari mereka. Jika mereka bilang lompat, baru lompat. Para penumpang sudah berulang-ulang bernyanyi lagu-lagu rohani. Ada yang menangis dan semuanya dengan sikap berjaga-jaga. Barang-barang sudah berjatuhan dan badan kapal terdengar bunyi-bunyi seperti ada retakan. Saya ketakutan sekali apalagi melihat mama sudah menangis terisak-isak. Dalam keadaan itu saya hanya berpikir satu hal, yaitu dosa-dosa saya. Semuanya seakan-akan muncul di depan saya seperti layar, semua yang saya lakukan. Saya tidak dapat berkata-kata lagi. Yang saya tahu: kalau saya mati hari ini saya pasti langsung ke neraka tapi saya teringat mama saya. Saya sangat mengasihi mama dan tidak mau mama mati hanya karena saya. Mama tidak layak menderita atau mengalami hal ini hanya karena kesalahan saya. Saya pingin menangis tapi tidak bisa karena rasa takut yang luar biasa. Akhirnya tiba-tiba saya merasakan sesuatu dalam hati saya yang mendorong saya untuk berdoa. Kata-kata saya waktu itu adalah, “Tuhan aku tahu aku telah berdosa tetapi aku tidak mau melihat mama menderita karenaku. Aku tahu mama tidak berhak menerima kejadian ini. Aku mohon Tuhan kalaupun hal ini terjadi, meskipun aku harus mati tetapi biarlah mama tetap hidup. Namun, jikalau aku masih bisa meminta kepadaMu, dan Engkau berkenan, aku mohon Tuhan jika Engkau membuat kami selamat dari peristiwa ini aku berjanji kepadaMu, aku akan kembali dan aku akan bertobat dan melayaniMu seumur hidupku.” Saat aku selesai berdoa dan membuka mata, saya melihat dengan jelas tepat di ujung kapal ada seseorang memakai baju putih berjalan mengelilingi pinggir kapal dengan tanganNya yang satu memegang pinggir kapal dan tanganNya yang satu lagi menyentuh dinding kapal. Tempat tidur saya waktu itu tepat berada di depan pintu dan pintu itu sudah hancur karena ombak. Jadi saya melihat sangat jelas wujud itu dan tatapanNya mengarah kepada saya. TatapanNya seakan berbicara kepada saya bahwa tidak ada satupun yang akan celaka dan kami akan tiba dengan selamat. Setelah penglihatan itu, saya teringat akan mimpi saya sebelumnya. Di mimpi saya waktu itu saya sedang berada di kapal tetapi anehnya kapal itu penuh dengan mayat. Dan sayalah satu-satunya penumpang yang masih berdiri sambil melihat mayat-mayat itu. Sebelumnya saya tidak mengerti maksud mimpi saya itu tetapi setelah kejadian di kapal dan betapa tidak ada satu orang pun yang celaka, baru saya mengerti bahwa kalau bukan karena Tuhan kami semua sudah menjadi mayat di dalam kapal itu Peristiwa inilah yang membawa saya kembali kepada Tuhan. Tuhan mengubah hidup saya dengan caraNya. Apa yang tidak mungkin bagi manusia bahkan yang paling mustahil sekalipun adalah mungkin bagi Tuhan. Saya memang tidak pandai dan saya memang tidak seperti orang-orang yang lain yang memiliki segalanya tetapi satu hal yang saya tahu adalah bahwa Tuhanlah yang menyelamatkanku. Tuhanlah yang membawaku kembali. Tuhanlah yang memulihkanku dan Dialah yang mengubah hatiku dan Dialah yang membawa aku kepada kemuliaanNya. Dia yang membuatku percaya kalau Dia ada dan hidupku sangat berarti bagiNya. Dialah alasannya. Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan betapa dahsyat dan Luar biasanya Dia. Hidupku hanya karena belas kasihanNya dan kasih karuniaNya. Dialah yang membuatku yakin untuk terus maju dan memberikanku keberanian untuk semakin mendekat kepadaNya. Saya percaya semakin saya mendekat kepadaNya, semakin saya serupa dan segambar denganNya. Dialah yang akan mengubah hidupku dan menjadikanku sempurna karena kesempurnaanNya menutupi kekurangan dan kelemahanku. Hidupku hanya bagi Dia selamanya. Tidak ada alasan bagi saya untuk tidak percaya kepadaNya. Terlalu banyak perbuatanNya dalam hidupku. Terima kasih Tuhan Yesus. Kiranya kesaksian saya ini menjadi berkat dan memotivasi siapapun yang membacanya untuk tetap di dalam Tuhan. Seberapa besar masalahmu ingatlah bahwa Dia jauh lebih besar dari masalahmu. Siapapun engkau, yakinlah engkau berharga di mata Tuhan. Kita mungkin tidak bisa melihat Dia tetapi Dia selalu memperhatikan kita, mengawasi kita. Dia Tuhan yang mengasihi kita. Meskipun kita tidak menyadarinya, Dia ada dan selalu berada di dekat kita. Tidak ada yang mustahil bagi Dia asalkan kita percaya. Ingatlah Kejarlah Dia dengan hatimu. Kejarlah Dia dengan cintamu dan hasratmu. Engkau tidak akan menyesal! Kerjakan keselamatanmu dan panggilanmmu. Tetap setia dan jangan menyerah. Karena saya percaya bahwa jika kita sungguh-sungguh mengejar dan menantikan Dia, kita pasti akan mendapatkan dan menemukanNya. Doa Saya berdoa siapapun kita, apapun latar belakang kita, kita satu di dalam Tuhan. Dan biarlah kita tetap kuat di dalam Tuhan yang mengerjakan semuanya bagi kemuliaanNya. Ya Tuhan biarlah kiranya Engkau menyatakan diriMu kepada mereka, seperti Engkau menyatakan diriMu kepadaku. Aku percaya seperti Engkau mengasihiku, demikian juga Engkau mengasihi mereka. Terima kasih Tuhan Yesus, Amin
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità