KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Ayah seorang pekerja keras dan dia kurang menunjukkan kasih sayang. Saya tahu dia mengasihi saya tetapi dia kurang memberikan saya perhatian dan peneguhan kepada saya sebagai seorang perempuan. Yang adalah malah saya dipuji jika saya melakukan kegiatan fisik yang membutuhkan kekuatan. Ibu saya sangat penuh kasih sayang, begitu juga nenek saya, jadi dari merekelah saya paling banyak menerima kasih sayang. Saat saya berusia lima tahun, saya ingat saya ingin menjadi anak laki-laki. Saya selalu bermain dengan anak laki-laki dan sangat tomboy. Saya ingat tertarik kepada seorang tetangga wanita kami dan saya suka pergi ke rumahnya untuk berada dekatnya. Saya ada ketertarikan kepadanya. Walaupun bukan ketertarikan seksual, tetapi ketertarikan tetap agak aneh. Di sekolah dasar, anak perempuan tidak mau bermain dengan saya karena saya begitu tomboy dan saya kurang begitu "kewanita-wanitaan". Mereka juga menolak saya karena selagi badan mereka "berkembang", badan saya belum berkembang. Saat saya bermain dengan sepupu dan anak perempuan tetangga, saya biasanya yang memainkan peran laki-laki, baik itu pacar atau suami atau bahkan berpura-pura melakukan hubungan badan dengan mereka. Saya menjadi semakin kelaki-lakian dan mulai berpikir tentang hubungan badan dengan anak laki-laki.
Semasa sebelum remaja, teman abang saya yang lima tahun lebih tua dari saya mulai melecehkan saya dan karena saya menginginkan perhatian laki-laki, maka saya bersedia dilecehkan. Saat saya masuk SMA, saya belajar untuk meniru kakak saya yang begitu kewanitaan dan saya menjadi sangat ahli! Saya mulai berhubungan badan di usia 15 tahun dengan pacar-pacar saya. Saya pun menjadi semakin liar. Saya sering menempatkan diri di situasi yang tidak baik sehingga sepertinya sering mendapat banyak masalah. Saya pernah di perkosa di suatu pesta sekali watu. Pernah juga dua orang bos mencoba memaksakan berhubungan badan dengan saya. Saya sering melakukan hubungan semalam dan pengalaman buruk lainnya. Saya pun mulai membenci pria... saya sudah terlebih dahulu membenci diri sendiri. Saya bertemu dengan seorang pria muda dan tinggal bersama dia dari waktu ke waktu selama tiga tahun. Saya juga mencoba untuk hamil tetapi sayangnya tidak berhasil juga. Sepertinya dia benar-benar mencintai saya tetapi saya menolak cintanya. Saya merasa dia terlalu baik buat saya dan pada saatnya dia akan sadar akan hal tersebut dan akan meninggalkan saya. Saya merasa gagal sebagai seorang wanita dari bentuk tubuh saya hingga ke kemandulan saya, dari kegagalan pernikahan saya hingga ke kurangnya peneguhan dari ayah saya selama masa pertumbuhan ditambah lagi dengan semua dusta-dusta yang dibisikan si Iblis kepada saya. Saya pun akhirnya mulai memikirkan wanita. Saya pergi ke bar gay pertama kali saat saya berusia 23 tahun dan benar-benar masuk ke dalam kehidupan gay. Saya pikir akhirnya saya sudah menemukan apa yang selama ini kurang dalam hidup saya yang kosong dan berantakan. Gaya hidup gay ini membawa saya kepada penggunaan narkoba dan alkohol yang oleh karena belas kasihan Tuhan saja hingga saat ini saya masih hidup dan belum pernah masuk penjara. Setelah banyak hubungan dan hubungan semalam dalam gaya hidup gay, saya bertemu seorang wanita dengan empat anak dan saya pun tinggal bersamanya dan membesarkan keempat anaknya selama empat tahun. Hubungan ini melibatkan banyak narkoba dan alkohol. Pacar saya pun menjadi seorang pelacur purna waktu dan mulai memakai dan menjual narkoba. Maka sayalah yang membesarkan anak-anaknya sendirian. Saya akhirnya meninggalkan dia karena dia menjadi sangat kasar terhadap saya saat dia mabuk dan saya mau menyalamatkan hidup saya. Namun berat rasanya hati saya meninggalkan anak-anaknya. Beberapa patah hati setelahnya, saya bertemu dengan seorang wanita dan tinggal bersamanya untuk beberapa tahun. Bersama-sama kami lepas dari narkoba dan hidup saya pun mulai membaik. Kami menjadi teman baik dan memutuskan untuk hanya berteman saja. Kami terus hidup bersama sebagai teman untuk beberapa tahun berikutnya. Kami berdua memiliki beberapa hubungan pendek dengan beberapa wanita namun tetap tinggal bersama sebagai teman sekamar. Selagi kami di baru suatu malam, saya pun bertemu dengan seorang wanita dan kami pun pacaran. Saya pikir tadinya inilah wanita idaman saya! Inilah wanita yang saya tunggu-tunggu selama hidup saya! Saya pun mencurahkan segalanya ke dalam hubungan ini. Namun setahun kemudian dia mulai diam-diam berkencan dengan salah satu mantan pacar saya dan akhirnya dia meninggalkan saya untuk dia. Saya begitu terpuruk. Sekitar setahun kemudian kakak saya pindah ke Hawaii dan bertobat! Tanpa saya ketahui, dia dan sekelompok wanita mulai berdoa bagi pertobatan saya. Dia meminta saya untuk mengunjunginya di Hawaii. Saya pun memenuhi undangannya. Dia meminta saya untuk ikut ke gereja bersamanya tetapi saya tidak mau. Kemudian dia meminta saya untuk pergi ke suatu acara YWAM (Youth With A Mission) di lapangan terbuka dengannya. Saya pun dengan berat hati ikut. Saya melihat semua orang Kristen di sekitar saya dan mereka tampak begitu bahagia dan bebas! Saya ingin apa yang mereka miliki karena saya sama sekali tidak merasa bebas! Tiba-tiba sekumpulan perasan mulai muncul di dalam saya. Saya menjadi marah kepada orang tua saya karena tidak membesarkan saya sebagai orang Kristen karena saya tadinya pikir kamu harus dibesarkan di gereja untuk menjadi Kristen. Saya merasa putus asa karena merasa bahwa apa yang saya lihat di sekitar saya nampak begitu tak terjangkau. Namun Tuhan begitu menakjubkan! Dia tahu percis apa yang saya harus lihat atau dengar atau alami untuk membawa saya kepada-Nya. Saya pun kembali ke California dan langsung kembali kepada kehidupan gay tetapi ada suatu perubahan mulai terjadi dalam diri saya. Saya terus kepikiran tentang Tuhan! Saya pergi ke bar gay dan minum dan berbicara kepada orang tentang Tuhan. Kakak saya sebelumnya telah memberikan saya kaset musik Kristen dan saya terus mendengarkannya! Apa yang terjadi? Pada saat itu saya berusia 38 tahun dan sudah berada dalam kehidupan gay selama 15 tahun. Akhirnya saya tidak tahan lagi! Saya telepon kakak saya dan saya bertanya, "Ok! Gimana caranya supaya saya bisa mengikut Tuhan?" Dia bilang kepada saya untuk masuk ke dalam kamar dan berdoa kepada-Nya, mintalah supaya Dia masuk ke dalam kehidupan saya dan menyatakan diri-Nya kepada saya. Saya pun melakukan itu! Sekitar seminggu kemudian saya menelepon saudari saya untuk bertanya kepadanya tentang satu hal yang saya terus gumuli, "Apakah menurutmu saya bisa terus menjadi gay dan terus ikut Tuhan?" Jawaban dia begitu sederhana namun mendalam. Dia bilang, "Saya tidak tahu? Kenapa kamu tidak tanya sendiri kepada-Nya?" Karena saya sudah menerima Roh Yesus, maka Roh-Nya yang ada di dalam saya menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Saya menyingkirkan gagasan dan keinginan saya sendiri dan meminta dengan jujur apapun jawaban-Nya. Jawaban yang saya terima begitu nyata seperti saya dengar dengan telinga sendiri, "Semuanya atau tidak sama sekali!" Dan saya karena saya begitu menginginkan Tuhan pada saat itu, sehingga saya berkata, "Ok kalau begitu, saya akan meninggalkan semuanya (termasuk kehidupan gay)!" Sejak saat itu, saya tidak pernah kembali lagi. Waktu itu tahun 1993 dan saya terus tinggal dengan teman sekamar saya yang adalah seorang lesbian yang sudah saya kenal lama. Tuhan pun menempatkan saya dengannya selama tiga tahun. Saya percaya Dia mengizinkan itu sebagai suatu kesaksian bagi teman saya ini dan semua teman-teman saya yang masih hidup sebagai gay untuk menunjukkan kepada merkea bahwa perubahan ini nyata dan Tuhanlah yang melakukannya dan bahwa Tuhan menginginkan hal yang sama bagi mereka juga. Di tahun 1994 saya pindah ke Hawaii. Saya bertemu suami saya di tahun 1996 dan menikah di tahun 1997. Tuhan telah memberkati saya di luar bayangan saya! Dia juga telah memberkati saya dengan empat anak tiri dari suami saya! Tahun lalu, Tuhan juga telah mempertemukan saya dengan ke empat anak yang saya besarkan sewaktu saya masih lesbian. Tuhan telah benar-benar mengubahkan hidup saya! Hidup saya bukannya tanpa masalah dan pencobaan tetapi dalam hidup saya punya harapan dan damai sejati! Saya tidak akan menukarkan apa yang Dia telah lakukan dan berikan kepada saya dengan apapun yang ditawarkan oleh dunia ini. Sekarang saya hanya hidup bagi-Nya sembari memberitakan kepada orang lain akan perbuatan-Nya dalam hidup saya. Saya ingin semua orang mengenal-Nya dan tahu betapa Dia mengasihi mereka dan ingin masuk ke dalam kehidupan mereka. Suzanne
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità