KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Saya sadar saya tertarik kepada sesama jenis di awal usia 20 tahunan. Gampangnya, saya pikir tadinya saya menunggu-nunggu perempuan yang tepat dan suatu hari saya sadar saya sebenarnya menunggu-nunggu laki-laki yang tepat. Alasan kenapa saya seorang Kristen adalah karena pertama mengikut Yesus telah mengubahkan hidup saya. Hidup saya menjadi lebih menggairahkan dan nyata. Kedua karena saya percaya bahwa ada cukup bukti untuk percaya bahwa Yesus telah benar-benar bangkit dan itu adalah hal yang PALING penting yang pernah terjadi dalam sejarah. Kita sepertinya punya gagasan aneh bahwa orientasi seksual menentukan jati diri seksual kita. Saat saya memulai perjalanan saya dan menerima kenyataan bahwa saya memiliki ketertarikan sejenis, saya membuat komitment untuk melajang dan saya mulai menyelidiki apa artinya untuk menjadi seorang Kristen dengan ketertarikan sejenis dan apa jati diri seksual saya. Saya pun mulai membaca Alkitab dan menyadari bahwa Alkitab tidak berbicara soal 'belok' (gay) atau 'lurus'. Alkitab hanya berbicara soal pria dan wanita. Jadi saya sadar bahwa saya sedang membatasi diri saya dengan menyebut diri saya sebagai gay. Saya membatasi apa yang Tuhan sebenarnya bisa lakukan. Jadi saya pun berhenti melihat diri saya sebagai gay atau homoseks. Saya hanya mulai melihat diri saya sebagai seorang pria dan sebagai seorang pria menurut pembacaan Alkitab saya, saya punya dua pilihan antara untuk melajang atau menikah. Saya pun tadinya memutuskan untuk tetap melajang sampai Tuhan membawa seseorang ke dalam hidup saya. Yang terjadi bukanlah saya menjadi tidak begitu homoseksual atau lebih heteroseksual. Yang terjadi adalah saya berhenti mengotak-ngotakan diri saya sebagai heteroseksual atau homoseksual dan tiba-tiba suatu hari saya mendapat diri saya melihat seorang perempuan dan berpikir dia sangat menarik secara begitu. Saya sama sekali tidak berusaha berubah. Suatu hari saya masuk ke gereja dan ada seorang wanita sedang menyetem gitarnya dan dia adalah wanita paling menakjubkan yang pernah saya lihat dan kami pun mulai berkencan dan sekarang kami menikah dan punya anak. Sungguh menakjubkan. Saya tidak melihat diri saya sebagai hetero atau homo atau mantan homo atau di antaranya. Yang saya sadari adalah sebagai seorang Kristen, jati diri seksual saya ada di dalam Kristus dan yang Kristus inginkan adalah seorang pria yang setia kepada Yesus dalam hal penggunaan badannya secara seksual.
Orang bicara soal menekan keinginan seks. Ya semua orang memang menekan keinginan seks mereka setiap harinya. Saat kita berjalan dan melihat orang-orang yang menarik hati tetapi kita tidak mencoba untuk tidur dengan mereka. Kita mengendalikan diri kita dan itu tidak ada bedanya baik sejenis maupun lawan jenis, kita semua menekan keinginan seks. Ada dua hal yang menyakinkan saya bahwa Alkitab sangat jelas soal larangan akan hubungan badan sejenis dan pernikahan sejenis. Yang pertama adalah dengan melihat kata yang digunakan dalam ayat-ayat tersebut dan melihat maknanya dalam konteks Yunani dan Ibrani dan saya pun yakin dari sudut itu bahwa maknanya adalah apa yang secara kasar kita selama ini percayai. Yang kedua dilihat dari tema besar dalam Alkitab, bagaimana Alkitab menggunakan pernikahan antara pria dan wanita untuk menggambarkan kesatuan antara Kristus dan gereja dan untuk berbicara soal karya Yesus yang kekal dalam diri masing-masing kita. Saya menjadi sangat yakin akan contoh tersebut sehingga saya pun mengalami perubahan secara roh. Gagasan bahwa Alkitab berbicara soal hubungan sejenis yang berbeda dari yang kita lihat sekarang ini sama sekali omong kosong. Jika kita melihat masyarakat di mana Paulus dan penulis kitab Perjanjian Baru lainnya hidup, kita akan menemukan ada banyak macam hubungan sejenis di dalamnya. Ada yang hubungannya kurang seimbang tetapi ada juga yang hubungannya berdasarkan mau sama mau. Pernikahan sejenis sudah ada di abad pertama. Di sepanjang sejarah selalu ada orang-orang yang utamanya tertarik kepada sesama jenis. Gagasan hubungan sejenis modern dari barat sama sekali buat sesuatu yang baru. Kita sudah melihatnya di sepanjang sejarah.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità