KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Saya terlahir di keluarga katolik biasa. Saya menyatakan diri secara terang-terangan sebagai gay pada usia 17 tahun. Walaupun orang-orang sekeliling saya menerima dia sebagai gay, saya tetap mengalami depresi dan ingin bunuh diri. Saya telah berdoa kepada Tuhan supaya mencabut nyawa saya dan bahkan mencoba bunuh diri. Waktu itu saya tidak sadar bahwa itu terjadi karena saya masih hidup dalam dosa dan si jahat sedang menyerang saya. Pertama kali saya mendengar tentang Injil adalah saat saya menghadiri pemakaman seorang teman. Saya mendengar pesan Yesus tentang hidup kekal dan menjadi tertarik. Saya mulai ingin tahu lebih banyak tentang Yesus. Akhirnya saya pun menjadi kristen tetapi saya masih terlibat dalam gaya hidup sejenis. Saya membaca Alkitab dan berdoa namun saya belum memberikan seluruh hidup saya kepada Yesus, yaitu setiap bagian dari diri dan keberadaan saya. Saya ingin pergi ke gereja yang mengajarkan saya terlahir homoseks dan itu menyenangkan hati Tuhan. Saya pun mendengar teologi yang mendukung dosa sejenis dan mengikutinya. Saya pergi ke gereja yang mendukung dosa sejenis dan bahkan mengajarkan orang-orang bahwa seks sejenis itu bukan dosa. Namun, setelah putus dari pacar saya yang saya pikir adalah pria impian, saya mulai membencinya dan juga orang lain; tiap hari saya bangun dengan keinginan untuk mati dan berdoa untuk itu. Saya juga bermasturbasi hampir setiap hari atau beberaa kali sehari sembari melihat film porno di internet, segala macam film porno. Walaupun saya tahu nama Yesus dari Roh Kudus, saya tidak tahu kekuatan yang ada di dalam nama tersebut. Firman Tuhan berkata (Yohanes 14:15-18): "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu."
Waktu itu saya belum menjadikan janji tersebut milik saya, saya masih ingin menjadi yatim piatu dan sungguh sulit untuk hidup tanpa seorang bapa. Saya bahkan tidak mengerti bahwa karena kesalahan saya yang mencap diri sebagai gay ketimbang anak Tuhan, saya menjadi depresi, sedih, dan ingin bunuh diri. Tetapi Tuhan baik dan lewat Anak-Nya Yesus Kristus, yang adalah Tuhan sendiri yang menjadi manusia untuk menyelamatkan kita dari dosa dan maut dan untuk memberikan kepada kita teladan seorang manusia ilahi, semua itu menjadi mungkin. Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Tuhan. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Tuhan." (Markus 10:27) Tuhan pun mulai melembutkan hati saya dan menginsafkan saya akan dosa-dosanya hingga akhirnya suatu hari saya tidak bisa lagi menyangkali bahwa seks sejenis itu adalah dosa yang harus saya tinggalkan. Setelah empat tahun menjadi seorang "kristen gay", saya pun bertobat dan mengikuti ajaran Kristus yang benar. Semenjak itu saya telah berjalan dengan setia dengan jati diri yang Tuhan berikan kepadanya: anak yang Maha Tinggi. Saya tidak lagi mencap diri sebagai "kristen gay" melainkan hanya "kristen". Tuhan telah menggunakan para mantan gay lainnya dan kesaksian mereka untuk membimbing Alessio kepada kebenaran soal dosa seks sejenis. Apakah kamu pernah mendengar hidup seseorang yang diubahkan oleh ilmu pengetahuan, agama-agama sesat yang mengajarkan bawha amal ibadah kitalah yang menyelamatkan kita sebagai usaha kita untuk menyenangkan Tuhan yang kudus dan sempurna, ritual-ritual, kekerasan dan aturan makan minum? Yesus ada jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6) dan hanya dengan berpusat kepada Yesus saja kita bisa dipulihkan dari semua kecanduan. Tidak hanya Tuhan menghilangkan hasrat homoseks tetapi Dia juga telah membuat saya jatuh cinta kepada-Nya dan Dia menunjukkan kepada saya bahwa saya memiliki hasrat-hasrat homoseks karena masalah yang terjadi pada masa pertumbuhan saya yang berhubungan dengan dengan hubungan saya dan orang tua saya. Yesus bukanlah sekedar hobi, atau minggu pagi, atau sejam sehari: Dia ingin menjadi pusat, hidup, hidupmu, hidup saya, supaya kita bisa anak-anak-Nya hari ini, supaya Roh Kudus tinggal di dalam kita (1 Korintus 6:19). Alessio Lizzio
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità