KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Becket Cook sedang meminum sampanye di sebuah pesta setelah Fashion Week di Paris saat sebuah pikiran terbesit: "Inikah yang akan saya lakukan di sisa kehidupan saya?" Dia melihat sekelilingnya yang penuh dengan orang-orang yang rupawan bercipika cipiki dan kemudian dia tiba-tiba merasa sendirian, ketakutan, dan kosong. Dia pun meninggalkan pesta itu lebih awal. Sebagai seorang desainer produksi Hollywood, Becket memiliki gaya hidup yang kebanyakan orang hanya bisa baca di tabloid-tabloid gosip. Dia menerima undangan ke pemutaran perdana film dan acara-acara berkelas seperti Oscar dan Golden Globe. Dia bersosialisasi di pesta-pesta elit dan makan siang di rumah para selebriti papan atas. Namun semua kemeriahan dan kegemerlapan itu mulai kehilangan daya tariknya. Sebagai seorang ateis gay, Becket yang dibesarkan secara Katolik di Texas cukup tahu bahwa Tuhan dan prilaku homoseks tidak cocok dan baginya meninggalkan jati dirinya sebagai seorang homoseks itu adalah hal yang mustahil dan tidak alamiah. Becket mulai tertarik pada sesama jenis saat dia berusia 10 tahun. Tetapi baru di SMA dia berteman dengan murid lain yang juga gay dan Becket pun mulai menjelajahi dunia homoseks. Kedua remaja itu pun melihat-melihat kancah dunia gay di Dallas dengan kegembiraan yang mendebarkan. Mereka mengunjungi tiap bar gay dan acara pertunjukan banci yang bisa mereka temukan. Mereka berdansa hingga matahari terbit sambil berbaur dengan kalangan gay dan menyerap bahasa mereka tentang seks dan kebebasan.
"Rasanya seperti sebuah dunia baru yang begitu menarik," kata Becket. "Saya merasa akhirnya saya bersama-sama dengan orang-orang yang mengerti saya. Rasanya menakjubkan. Kami semua seperti sekelompok orang yang berbeda dalam masyrakat, jadi saya merasa sama dengan mereka. Saya merasa bebas! Sementara di tempat lain, saya merasa saya tidak bisa mengungkapkan rahasia ini." Di sekolah dan di rumah, dia terus berpura-pura sebagai seorang "pria normal yang baik-baik" dan kehidupan ganda ini pun mulai membebani dia secara mental dan emosional. Tetapi saat dia jatuh cinta dengan pacar pria pertamanya sebagai orang dewasa, Becket merasa memiliki kepuasan dan kekuatan untuk berterus terang ke semua orang. Untuk semusim, kehidupan sebagai pria gay terasa begitu menyenangkan dan menakjubkan. Setelah ketenaran dan kekayaan, jatuh cinta adalah tujuan utama orang-orang dalam lingkungannya. Becket memiliki sederet hubungan-hubungan yang masing-masing berlangsung selama sekitar dua tahun sampai salah satunya berselingkuh, bosan, atau tertarik pada pria tampan lainnya. Menurut Becket, umumnya hubungan gay mudah berakhir, "Hubungannya tidak sehat, didorong oleh romantisme belaka, tanpa komitment yang sejati. Seperti, selama saya tertarik kepadamu dan kamu memberikan apa yang saya mau, kita akan tinggal bersama." Banyak dari teman gaynya yang menikah memiliki hubungan terbuka (artinya bisa berhubungan dengan orang lain). Bahkan dalam hubungan yang serius, Becket selalu merasa takut akan ditinggalkan. Tidak lama setelah ketakutan yang dia alami di Paris, Becket duduk-duduk di sebuah kedai kopi yang 'nge-tren' di Los Angeles saat sekelompok orang di belakangnya meletakan beberapa Alkitab terbuka. Itu mengejutkannya karena dia tidak pernah sebelumnya melihat siapapun menunjukkan Alkitab di muka umum di Los Angeles, apalagi di bagian kota yang paling keren. Dia berbalik badan dan bernyata kepada orang yang paling dekat dengannya, "Jadi kamu Kristen?" Pria itu pun menjawab ya. Becket sendiri kaget saat dia bertanya, "Jadi apa sih kekristenan itu? Saya tidak tahu apa-apa lagi tentang itu." Dan orang asing itu pun mulai menginjilinya. Lalu Cook menanyakan pertanyaan yang tajam, "Apa pandangan gerejamu tentang prilaku homoseks?" Saat pria itu menjawab bahwa prilaku homoseks adalah dosa, Becket semakin terkaget sendiri karena dia tidak melemparkan minumannya ke orang itu atau mengejeknya, tahun lalu dia kemungkinan besar akan melakukan itu. Sebaliknya, dia malah bertukar nomor telepon dan setuju untuk mengunjungi gereja pria itu di Hollywood. Hari minggu berikutnya, Becket meninggalkan pemikirannya untuk sementara sembari memasuki audiotarium gereja. Saat band mulai memainkan musik penyembahan, diapun menyeringai—sebuah relfek mendadak. Tetapi saat pendetanya berkotbah dari Roma 7, Becket mulai duduk maju hingga di tepian tempat duduknya dan dia pun terpesona oleh kebenaran Injil, "Saya tahu saat itu bahwa, ya ampun, ini benar, benar, benar! Itu membuat saya ketakutan. Itu itu mengubahkan semua yang selama ini saya pikir tentang agama." Pada 20 September 2009, yang Becket tandai sebagai "hari saat semuanya berubah secara menyeluruh." Itulah harinya dia "dilepaskan". Tiba-tiba, dia mendapat pencerahan akan kekudusan Tuhan dan keberdosaannya sendiri sehingga dia terus menangis tanpa berhenti selama sisa kebaktian. Dia tahu saat itu juga bahwa jika Tuhan itu nyata dan Firman-Nya benar maka prilaku homoseks tidak memuliakan Tuhan dan saya tidak bisa berkencan dengan pria lagi." Walaupun ketertarikan sejenis belum hilang, Becket langsung menerima jati dirinya yang baru (sebagai anak Tuhan) dan tidak lagi ingin berkencan dengan pria lain. Sikap dan minatnya berubah. Bukannya berpesta pada malam sabtu, dia sekarang lebih suka untuk menghabiskan "waktu pribadi" dengan Yesus. Sekarang dia memimpin sebuah tim pelayanan doa dan sebuah kelompok sel dari gereja yang sama (gereja injili) dan bersaksi secara terbuka tentang bagaimana Tuhan membuat hatinya yang tidak bersahabat dan patah menjadi utuh dan subur.
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità