KESAKSIAN
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Wahyu 12:11
|
Dua tahun telah berlalu sejauh ini dan Tuhan telah menolong dan mendisplinkan aku. Sebelum itu aku hanyalah seorang manusia yang terikat oleh kejahatan dan terpuruk di lubangnya yang paling dalam. Sejak kecil aku sudah menderita karena kejahatan karena aku dilecehkan secara seksual. Lebih-lebih aku tumbuh pada masa perang dan negaraku, Lebanon, mulai ambruk. Aku pun ambruk juga. Dulu di rumah aku merasa sangat kesepian, tidak spesial, dan aneh. Di usia 4 tahun aku kehilangan ayahku dan aku tidak sempat mengenalnya dengan baik. Betapa sering aku dulu tidur di tempat tidurnya dan berharap dia datang dan memelukku, berharap aku bisa menangis dan mencurahkan ketakutan, kengerian, dan kegelisahan yang kurasakan akan tubuhku yang sudah tercemar. Betapa aku butuh mencurahkan pikiran aku yang terganggu karena aku tidak mengerti situasi aku waktu itu. Aku selalu menyalahkan ayahku dan berteriak kepadanya, "Kenapa engkau meninggalkanku?! Kenapa engkau tidak melindungiku dari penderitaan dan dilema yang aku alami sekarang?! Di mana masak kanak-kanak yang manis dan lugu?! Apa yang terjadi dengan kejantananku?! Mengapa cinta telah hilang?! Mengapa kasih sayang dan kelembutan tidak ada lagi?! Di manakah kau ayah?!!!"
Dulu aku selalu merasa seperti makhluk asing, tidak hanya di rumah tetapi juga di sekolah dan bahkan di jalanan di mana kata-kata keras, kasar, kotor, dan tidak sopan mengikutiku sepanjang jalan: banci, homo, jalang, dsb. Suara-suara mereka menghancurkan apa yang tersisa dari harga diriku. Hak asasiku digagahi dan diambil dariku. Sementara yang lain bermain, bersenang-senang, dan menikmati kehidupan mereka di sekolah, aku duduk sendiri, kesakitan, dan merasa terlalu lebih tua dari teman-temanku. Tahun-tahun berlalu dan aku tidak merasa nyaman dengan tubuh sendiri. Di dalam ada peperangan yang terjadi antara tubuh laki-lakiku dan suara yang berbisik, "Jika kamu ingin merasa kuat lagi, kamu harus mem?biarkan aku menghapus citramu dan mengubahmu menjadi citra yang akan memuaskanmu." Aku melalui operasi kecantikan dan membiarkan rambutku tumbuh panjang. Aku menyerahkan diriku kepada mimpi-mimpi dan khayala-khayalan. Aku bekerja keras untuk ketenaran dan harta dan menjadi terobsesi dengan kesempurnaan. Aku menjadi begitu bangga dan sombong karena aku telah mencapai keberhasilan di dunia busana. Aku berjoget di klab malam dan minum terlalu banyak alkohol dan terlibat seks bebas yang menjijikan. Aku pikir aku telah mencapai kebahagiaan dan kepuasaan tetapi saya salah. Yang ada aku benar-benar tersesat di labirin yang lebih buruk dan jelek. Semua hanyalah ilusi dan khayalan belaka. Aku bahkan makin tersiksa. Aku tidak bisa mendapatkan ketenangan dan tidak ada yang bisa mengurangi rasa sakit dari luka-luka jasmaniah dan kekerasan emosional yang disebabkan oleh pemukulan dan penggunaan kata-kata kasar dan menyakitkan oleh kerabatku. Tidak ada yang bisa mengalahkan ingatanku yang tak terhankan. Di tengah-tengah itu semua dengan tidak berdaya aku mencari cinta yang tidak aku miliki dan aku pun hanya semakin dipakai dan dilecehkan. Seraya aku bertemu dengan orang-orang yang lebih menderita dalam hidup mereka, siksaanku menjadi semakin mendalam dan melebar dan semua usaha susah payahku semua sia-sia. Kecantikan palsuku dan pesta pora gila-gilaan tidak membawa kebahagiaan. Hingga suatu hari aku bertemu dengan seorang wanita yang kemudian menjadi seorang teman. Dia memberitakan Kabar Baik (Injil) kepadaku dan mengatakan bahwa semua kesedihan dan dosa-dosaku bisa dihapus dan hanya Yesus Kristus sajalah yang bisa menyelamatkan dan menghapus semua itu. Lalu aku diberi tahu tentang apa yang terjadi pada saat Penciptaan: Tuhan menciptakan manusia dalam citra-Nya. Dia menciptakan mereka laki-laki dan perempuan dan memberkati mereka dan memerintahkan mereka untuk beranak cucu dan memenuhi bumi. Saat itulah aku mengerti bahwa saya seorang pemberontak dan saya berjuang di pihak Iblis melawan kehendak Tuhan, pertama dengan mengganti citra jasmaniahku menjadi jenis kelamin ketiga yang Tuhan tidak pernah ciptakan, dan kedua dengan melawan beranak cucu dan melahirkan anak karena itu hanya mungkin antara satu pria dengan satu wanita. Dua wanita atau dua pria hanya bisa mendapat anak dengan meminta seorang pria dan seorang wanita untuk membuat anak bagi mereka. Aku merasa butuh untuk mengetahui lebih banyak tentang Tuhan melalui Alkitab dan aku telah mendapatkan kebenaran: Aku harus dilahirkan kembali. Dilahirkan kembali berarti aku harus meminta Tuhan untuk memperbaharui hatiku dan menciptakanku kembali, mengampuni dosa-dosa dan pelanggaranku dan mengembalikan kejantananku dan pikiran dan hati yang benar. Terliputi oleh berita suka cita ini, aku meminta Tuhan untuk mengampuni dan mengubahku menjadi laki-laki seturut dengan rencangan-Nya. Sejak saat itu hidupku menjadi sangat berbeda: hari-hariku dipenuhi dengan ketenangan, aku menikmati damai sejati di hati dan pikiranku, dan suka cita sejati yang dari Tuhan membungkusku. Terima kasih Tuhan Yesus karena telah mengizinkanku menemukan-Mu. Terima kasih karena telah menarikku dari lubang kehancuran. Kiranya semua kemuliaan, keagungan, sembah, dan puji hanya kepada-Mu saja selamanya karena hanya Engkau-lah yang layak. Aku mencintai-Mu Yesus! Antoine Bou Ezz
0 Comments
Your comment will be posted after it is approved.
Leave a Reply. |
Archives
August 2020
Categories
All
|
Not The Same Love is a book about God's redeeming love over homosexuality
Pas Le Même Amour est un livre sur l’amour de Dieu qui nous libère de l’homosexualité
Bukan Cinta Sejenis adalah sebuah buku tentang cinta Tuhan yang membebaskan kita dari homoseks
Il Vero Amore è un libro sull'amore di Dio che ci libera dall'omosessualità